Kebodohan-Ku
Aku selalu menjadi
manusia bodoh yang tidak pernah menghargai orang-orang yang ada untukku. Aku
begitu cuek dengan perhatian dan perdamaian yang dimuculkan oleh orang yang
peduli dengan keberadanku di hidupnya. Entah mengapa aku masih saja mudah
tergoda dengan kebaikan manusia sial itu dengan harapan –harapan konyolnya.
Betapa bodohnya aku bisa percaya dan berharap pada manusia yang satu itu. Dan kapan aku mulai menyadari keburukan sikap
manusia itu terhadapku, aku tak tau.
Selalu salah dan
menyesal dengan apa yang di dapat, itu lah aku. Entah sampai kapan aku akan
terlepas dari rasa sial ini. Rasa sial yang selalu membawaku kejurang yang
gelap dan menghilang layaknya asap. Aku tak bisa mempertahankan apa yang
terbaik untukku. Aku selalu salah dan tak pernah gembira dengan pilihan yang
aku buat sendiri dengan sikap keegoisan yang sulit padam. aku terdiam lagi dan
aku melakukan kesalahan besar lagi.
Hingga sekarang
warna warni itu belum muncul dan masih terlihat samar dan mungkin sebentar lagi
akan menghilang layaknya gumpalan asap itu. Warna abu- abu masih saja betah
bertengger di kehidupanku yang keras dan sulit. Keinginan dan harapan itu
mungkin akan hilang dibawa harapan kosong yang entah sampai kapan akan terisi
penuh oleh tawa, canda dan bahagia yang sesungguhnya.
Mungkin caraku
mengenal dan memahami keadaan ini salah, sehingga keadaan tak pernah mau berdamai
dengan keputusanku. Aku memutuskan untuk melupakan manusia itu tapi sampai
detiik ini semua tentang kebaikannya masih betah nongkrong di otakku. Bahkan
berjuta keburukunya tidak dapat menghilang dari ingatanku. Setidaknya ini bukan
salahku sepenuhnya, sikapnya yang membuat semua berbeda. Aku sangat
menyadarinya sekarang. Saat semua sudah berubah dan mungkin sebentar lagi ga
akan ada ceritaku di hidupnya. Dan begitu sebaliknya, yang tersisaa hanya
kemunafikan dan kebohongan yang konyol.
Tulisan pertamaku
di tahun dan bulan ini, mungkin ini sedikit kacau dan tidak bersemangat. Tapi
ini hanya untuk melepaskan sedikit beban dunia yang keras dan sulit berdamai
dengan keberdaanku di planet ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar