KKN
Ada yang bilang kkn itu kisah kasih nyata, kkn itu
hanya hiburan semata, dan ada juga yang bilang kkn itu keliling keliling
nagari, tapi singkatan sesungguhnya adalah kuliah kerja nyata. Terserah pembaca
mau mengartikannya apa, apapun pemahaman saudara tentang kkn penulis terima
dengan lapang dada. Haaaaaaahh
2 hari sebelum lebaran saya baru siap melaksanakan
kkn di suatu negara perbatasan, oh salah, nagari perbatasan, ga enak juga
ya di bacanya, daerah perbatasan aja deh biar mudah di pahami. Tapi nama nagari
yang aslinya adalah Ampalu. Kalo mau tau negara mana cari tau sendiri aja di
peta, itu kalo ada yaa. Bagi yang bisa menemukan dipeta akan dapat sendal jepit
dari penulis yang cantik ini. Woooooooo.ooo
Kkn selama 30 hari itu sangat mengesankan,
mengasikkan, menyedihkan, mengharukan, membinggungkan, dan masih banyak mem mem
yang lainnya. Berjuta rasa yang saya dapatkan disana dan mungkin ga akan
terulang lagi, meskipun di paksain untuk di ulang lagi mungkin rasanya gak akan
sama saat pertama kali mencoba.
Dengan perjalan selama 6 jam dengan tampalo daerah
kkn dapat di temukan. Namun karena suatu kendala seperi “tampalo gue mogok”
perjalan berubah menajadi 10 jam. Sampainya di lokasi kkn, kami di berikan
penginapan disebuah ruko 2 pintu yang disatukan. Dalam 2 ruko dengan 2 kamar
mandi hiduplah makhluk hidup yang dinamakan manusia sebanyak 36 orang. Kebayang
ga tu, gimana bentuk ruko dan kisah didalamnya, mungkin akan ada 36 kisah pula.
Kami hidup didalam ruko tersebut dengan menerima
semua keterbatasan yang ada. Keterbatasan yang paling mengesankan adalah
keterbatasan air. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa air. Manusia membutuhkan
air untuk minum, makan, mencuci, mandi, boker, dll. Ini bukan pelajaran ipa
anak esde tapi ini hanya sebatas kata-kata pembuka untuk sebuah keterbatasan
yang di alami penulis.
Persediaan air yang terbatas membuat kami cukup
kesulitan untuk hidup di dalam ruko tersebut, air yang sering mati karena
kecapean, lampu yang sering mati karena ulah PLN, dan lampu yang sering mati
karena keterbatasan daya sudah menjadi masalah pokok selama 30 hari disana.
Sangat memuakkan dan membosankan. Tapi harus dijalani demi sebuah tanda untuk 3
sks yang wajib.
Mandi merupakan ritual wajib yang harus dilakukan
setiap bangun tidur. Untuk mandi kami harus mengambil nomor antrian alias cup
cup an. Yang bangunnya cepat bisa mandi lebih awal dan yang kesiangan karena
begadang akan menunggu antrian yang panjang dan bahkan bisa sampai siang,
syukur^^ air nya masih ada, kalo ngak ya tunggu air ny datang dulu. Nah cara
keren untuk memotong antrian karena gak tahan pengen mandi yaitu dengan
menyelip di kamar mandi cowok. Cowok kebanyakan bangun agak siang, maka dari
itu air nya bisa kami rebut, hohohooh tidak... cewek juga punya rasa kasian
loh, kami ga terlalu mendominasi kamar mandi cowok, kan kasian juga cowok gak
mandi gara-gara air dihabisin cewek. Tapi kalo cowok udah pada bangun maka iya
akan nongkrong di depan pintu kamar mandi agar si cewek ga masuk dan merebut
kamar mandinya lagi. Jika kamar mandi kosong berarti air ny sudah habis.
Tidak jarang air galon menjadi sasaran ampuh untuk segala hal yang berhubungan
dengan air, Okeii itu cerita mandi dan kamar mandi. Sekarang pindah ke cerita
selanjutnya yaa............
Akibat senasib dan seperjuangan itu kami tidak
mengenal kata malu ataupun segan. Teman-teman yang baru saja di kenal sekarang
tiba-tiba aja bisa tidur, mandi, mencuci, makan, dan masak bareng. 1
minggu kegiatan hanya tidur, main game, nonton dan sekali-kali mengunjungi jorong
yang jauh. Jauh bagi saya karena jorong itu benar-benar jauh dari ruko, harus
naik kendaraan selama kurang lebih 10 menit dan melewati pohon karet dan pohon
sawit yang berjejeran di sepanjang jalan. Sungguh pemandangan yang keren dengan
penghijauan yang rata di sisi kiri dan kanan jalan. Kalo mau photo bagusnya
mengunjungi jorong saya, yakni nya jorong c7. Hahhaaa sekalin promosi. Tapi
sayangnya di jorong itu gak ada sekolah, dan menyebabkan jorong tersebut
jarang terkunjungi.
Anggota jorong saya berjumlah 8 orang, yang diketuai
oleh pemuda yang okeiiii, keren, ramah, sopan, asikk, dan berkaca mata. Ahhaaa,
tapi rada cuek, dan saya sukaaa, eiitss,, op keceplosan kan. Disaat jorong lain
rapat mengenai proker anggotanya kami hanya santai. Mungkin itu masalah bisa
dibawa geleng-geleng dulu. Sekretarisnya juga cuek. Cuek bukannya tak
peduli. Saya sebenarnya peduli, tapi saya gak mau terlalu membesarkan masalah,
ketika bisa di bawa enjoy, ya udah enjoy aja dulu. Ntar anggota udah pada
ngomel. “Kok kita gak ada rapat-rapat”. Ahhhh, saya juga males nanya ketua,
kerena masuk ruangan pria cukup canggung untuk saya jika tidak terlalu
mendesak. Heheheee, bahkan saya hanya masuk ruangan itu jika mau sahur,
berbuka, ngutip uang kas, ada yang mau dicari dan lewat untuk keluar. Yeaahhh,,
just that, dan jika ada yang lain mungkin saya lupa menuliskanya. Saya harap
pembaca mengerti.
Semua tentang kkn di negara itu tidak bisa saya
lupakan, teman-teman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Saya gak terlalu
memikirkan mana yang tidak menyenangkan, toh itu hanya 1 bulan, dan kenangan
baiknya masih banyak. Dekati saja mana yang seidea dan secerita, itu sudah
cukup. Sebelumnya saya sudah memikirkan akan ada 30 karakter manusia di
dalamnya, dan itu gak mungkin sama.
30 hari disana, kami benar benar kurang tidur. Bukan
gak punya waktu tidur, tapi karena keasikan dengan teman, jadwal piket masak,
dan banyak cerita lainnya. Banyak aktivitas yang menyebabkan kami tidak
mengantuk, seperti main uno, domino, congklak, kartu remi, nonton film, dll.
Semua kegiatan itu yang menemani untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan
karena kehabisan kegiatan. semua itu juga dapat membuat saya dan teman-teman
lainya jadi tambah akrab. Kalo masalah piket sudah manjadi penyebab
begadang yang paling utama.
Piket masak untuk sahur dilakukan pada malam hari.
Biasanya yang piket ada 5 orang. 3 cewek dan 2 cowok. Cewek bertanggung jawab
dalam memasak dan yang cowok dalam urusan mencuci cuci. Bayangkan kami memasak
untuk 36 orang, yaa iyaa lah pake begadang. Masak banyak gitu, tapi itu gak
jadi masalah, kan yang begadang gak hanya yang piket. Anak cowok aja ga pernah
tidur malam, mereka tidurnya habis sahur. Saya juga gak tau kenapa mereka
sanggup. Hanya Tuhan yang tau.
Setelah menjalani 1 minggu disana, sebuah musibah
datang menghampiri tanpa permisi. Taukan kamu apa yang terjadi. Saya tidak mau
terlalu memperjelas itu apa, tapi akibat kejadian itu wajah dan tangan
kanan saya jadi luka, perih dan meninggalkan bekas. Bekas kecil sih, tapi
keliatan jelek banget. Huhuhuuuu. Ada yang bilang itu kenang-kenangan, tapi
setahu saya kenang-kenangan itu selalu menjadi hal yang memberikan kesan
terbaik. Tapi saya bisa terima kok, dan saya ikhlas juga, bener deh, I swer..
kan juga salah saya kenapa gak hati-hati. Woooo mila wooooo..
Tapi kejadian itu membuat saya benar-benar ingat
emak terus, pengen pulang dan pengen diperhatikan oleh ibu peri. Rasa cemas
melihat tangan saya yang semakin parah keliatanya. Takut ga sembuh dan banyak
pemikiran negatif lainnya. Sedikit hal yang saya lakukan untuk itu, saya hanya
bertanya tentang obat luka agar tidak membekas dan cepat kering. Tapi mereka
semua menjawab “ tenang aja, ini dah mau sembuh”. Yaaa udah saya pasrah. Tapi
saya bersyukur akhirnya sembuh, meskipun meninggalkan sebuah kenang-kenangan
katanya.
Mungkin banyak cerita yang akan saya sampaikan, tapi
saya juga mengerti dan paham tentang rasa jenuh dan bosan. Cerita yang terlalu
panjang akan membuat pembaca jadi gampang jenuh. Dan sepertinya saya akan
mengakhiri cerita kkn ini. Kalo mau tau cerita selanjutnya dapat segera
menghubungi saya selaku penulis sejati.
thanks . .