Senin, 04 Agustus 2014

KKN


Ada yang bilang kkn itu kisah kasih nyata, kkn itu hanya hiburan semata, dan ada juga yang bilang kkn itu keliling keliling nagari, tapi singkatan sesungguhnya adalah kuliah kerja nyata. Terserah pembaca mau mengartikannya apa, apapun pemahaman saudara tentang kkn penulis terima dengan lapang dada. Haaaaaaahh


2 hari sebelum lebaran saya baru siap melaksanakan kkn di suatu negara perbatasan, oh salah, nagari  perbatasan, ga enak juga ya di bacanya, daerah perbatasan aja deh biar mudah di pahami. Tapi nama nagari yang aslinya adalah Ampalu. Kalo mau tau negara mana cari tau sendiri aja di peta, itu kalo ada yaa. Bagi yang bisa menemukan dipeta akan dapat sendal jepit dari penulis yang cantik ini. Woooooooo.ooo 


Kkn selama 30 hari itu sangat mengesankan, mengasikkan, menyedihkan, mengharukan, membinggungkan, dan masih banyak mem mem yang lainnya. Berjuta rasa yang saya dapatkan disana dan mungkin ga akan terulang lagi, meskipun di paksain untuk di ulang lagi mungkin rasanya gak akan sama saat pertama kali mencoba. 


Dengan perjalan selama 6 jam dengan tampalo daerah kkn dapat di temukan. Namun karena suatu kendala seperi “tampalo gue mogok” perjalan berubah menajadi 10 jam. Sampainya di lokasi kkn, kami di berikan penginapan disebuah ruko 2 pintu yang disatukan. Dalam 2 ruko dengan 2 kamar mandi hiduplah makhluk hidup yang dinamakan manusia sebanyak 36 orang. Kebayang ga tu, gimana bentuk ruko dan kisah didalamnya, mungkin akan ada 36 kisah pula.


Kami hidup didalam ruko tersebut dengan menerima semua keterbatasan yang ada. Keterbatasan yang paling mengesankan adalah keterbatasan air. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa air. Manusia membutuhkan air untuk minum, makan, mencuci, mandi, boker, dll. Ini bukan pelajaran ipa anak esde tapi ini hanya sebatas kata-kata pembuka untuk sebuah keterbatasan yang di alami penulis. 


Persediaan air yang terbatas membuat kami cukup kesulitan untuk hidup di dalam ruko tersebut, air yang sering mati karena kecapean, lampu yang sering mati karena ulah PLN, dan lampu yang sering mati karena keterbatasan daya sudah menjadi masalah pokok selama 30 hari disana. Sangat memuakkan dan membosankan. Tapi harus dijalani demi sebuah tanda untuk 3 sks yang wajib. 


Mandi merupakan ritual wajib yang harus dilakukan setiap bangun tidur. Untuk mandi kami harus mengambil nomor antrian alias cup cup an. Yang bangunnya cepat bisa mandi lebih awal dan yang kesiangan karena begadang akan menunggu antrian yang panjang dan bahkan bisa sampai siang, syukur^^ air nya masih ada, kalo ngak ya tunggu air ny datang dulu. Nah cara keren untuk memotong antrian karena gak tahan pengen mandi yaitu dengan menyelip di kamar mandi cowok. Cowok kebanyakan bangun agak siang, maka dari itu air nya bisa kami rebut, hohohooh tidak... cewek juga punya rasa kasian loh, kami ga terlalu mendominasi kamar mandi cowok, kan kasian juga cowok gak mandi gara-gara air dihabisin cewek. Tapi kalo cowok udah pada bangun maka iya akan nongkrong di depan pintu kamar mandi agar si cewek ga masuk dan merebut kamar mandinya lagi.  Jika kamar mandi kosong berarti air ny sudah habis. Tidak jarang air galon menjadi sasaran ampuh untuk segala hal yang berhubungan dengan air, Okeii itu cerita mandi dan kamar mandi. Sekarang pindah ke cerita selanjutnya yaa............


Akibat senasib dan seperjuangan itu kami tidak mengenal kata malu ataupun segan. Teman-teman yang baru saja di kenal sekarang tiba-tiba aja bisa  tidur, mandi, mencuci, makan, dan masak bareng. 1 minggu kegiatan hanya tidur, main game, nonton dan sekali-kali mengunjungi jorong yang jauh. Jauh bagi saya karena jorong itu benar-benar jauh dari ruko, harus naik kendaraan selama kurang lebih 10 menit dan melewati pohon karet dan pohon sawit yang berjejeran di sepanjang jalan. Sungguh pemandangan yang keren dengan penghijauan yang rata di sisi kiri dan kanan jalan. Kalo mau photo bagusnya mengunjungi jorong saya, yakni nya jorong c7. Hahhaaa sekalin promosi. Tapi sayangnya di jorong itu gak ada sekolah, dan  menyebabkan jorong tersebut jarang terkunjungi.

Anggota jorong saya berjumlah 8 orang, yang diketuai oleh pemuda yang okeiiii, keren, ramah, sopan, asikk, dan berkaca mata. Ahhaaa, tapi rada cuek, dan saya sukaaa, eiitss,, op keceplosan kan. Disaat jorong lain rapat mengenai proker anggotanya kami hanya santai. Mungkin itu masalah bisa dibawa geleng-geleng dulu.  Sekretarisnya juga cuek. Cuek bukannya tak peduli. Saya sebenarnya peduli, tapi saya gak mau terlalu membesarkan masalah, ketika bisa di bawa enjoy, ya udah enjoy aja dulu. Ntar anggota udah pada ngomel. “Kok kita gak ada rapat-rapat”. Ahhhh, saya juga males nanya ketua, kerena masuk ruangan pria cukup canggung untuk saya jika tidak terlalu mendesak. Heheheee, bahkan saya hanya masuk ruangan itu jika mau sahur, berbuka, ngutip uang kas, ada yang mau dicari dan lewat untuk keluar. Yeaahhh,, just that, dan jika ada yang lain mungkin saya lupa menuliskanya. Saya harap pembaca mengerti.


Semua tentang kkn di negara itu tidak bisa saya lupakan, teman-teman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Saya gak terlalu memikirkan mana yang tidak menyenangkan, toh itu hanya 1 bulan, dan kenangan baiknya masih banyak. Dekati saja mana yang seidea dan secerita, itu sudah cukup. Sebelumnya saya sudah memikirkan akan ada 30 karakter manusia di dalamnya, dan itu gak mungkin sama.


30 hari disana, kami benar benar kurang tidur. Bukan gak punya waktu tidur, tapi karena keasikan dengan teman, jadwal piket masak, dan banyak cerita lainnya. Banyak aktivitas yang menyebabkan kami tidak mengantuk, seperti main uno, domino, congklak, kartu remi, nonton film, dll. Semua kegiatan itu yang menemani untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan karena kehabisan kegiatan. semua itu juga dapat membuat saya dan teman-teman lainya jadi tambah akrab.  Kalo masalah piket sudah manjadi penyebab begadang yang paling utama.


Piket masak untuk sahur dilakukan pada malam hari. Biasanya yang piket ada 5 orang. 3 cewek dan 2 cowok. Cewek bertanggung jawab dalam memasak dan yang cowok dalam urusan mencuci cuci. Bayangkan kami memasak untuk 36 orang, yaa iyaa lah pake begadang. Masak banyak gitu, tapi itu gak jadi masalah, kan yang begadang gak hanya yang piket. Anak cowok aja ga pernah tidur malam, mereka tidurnya habis sahur. Saya juga gak tau kenapa mereka sanggup. Hanya Tuhan yang tau.


Setelah menjalani 1 minggu disana, sebuah musibah datang menghampiri tanpa permisi. Taukan kamu apa yang terjadi. Saya tidak mau terlalu memperjelas itu apa, tapi akibat  kejadian itu wajah dan tangan kanan saya jadi luka, perih dan meninggalkan bekas. Bekas kecil sih, tapi keliatan jelek banget. Huhuhuuuu. Ada yang bilang itu kenang-kenangan, tapi setahu saya kenang-kenangan itu selalu menjadi hal yang memberikan kesan terbaik. Tapi saya bisa terima kok, dan saya ikhlas juga, bener deh, I swer.. kan juga salah saya kenapa gak hati-hati. Woooo mila wooooo..


Tapi kejadian itu membuat saya benar-benar ingat emak terus, pengen pulang dan pengen diperhatikan oleh ibu peri. Rasa cemas melihat tangan saya yang semakin parah keliatanya. Takut ga sembuh dan banyak pemikiran negatif lainnya. Sedikit hal yang saya lakukan untuk itu, saya hanya bertanya tentang obat luka agar tidak membekas dan cepat kering. Tapi mereka semua menjawab “ tenang aja, ini dah mau sembuh”. Yaaa udah saya pasrah. Tapi saya bersyukur akhirnya sembuh, meskipun meninggalkan sebuah kenang-kenangan katanya.

Mungkin banyak cerita yang akan saya sampaikan, tapi saya juga mengerti dan paham tentang rasa jenuh dan bosan. Cerita yang terlalu panjang akan membuat pembaca jadi gampang jenuh. Dan sepertinya saya akan mengakhiri cerita kkn ini. Kalo mau tau cerita selanjutnya dapat segera menghubungi saya selaku penulis sejati. 

thanks . .